“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah, "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia," kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan."
(QS. An-Nahl:68-69)
Dari Abu Sa’id, bahwa ada seorang lelaki menemui Nabi sallallah 'alayhi wa sallam, seraya berkata, “Saudaraku sakit dibagian perutnya.” Maka Beliau bersabda, “Beri dia madu!” Orang itu datang untuk kedua kalinya. Maka beliau bersabda,“Beri dia madu!” Orang itu datang untuk ketiga kalinya. Maka beliau bersabda,“Beri dia madu!” Kemudian orang itu datang lagi seraya berkata, “Aku sudah melakukannya.” Beliau bersabda, “Allah benar dan perut saudaramu yang tidak beres. Beri dia madu!” Setelah diberi madu untuk keempat kalinya, maka dia pun sembuh. (Muttafaq Alaihi; Bukhary,5684; Muslim, 2217)
Menurut majalah Dis Lancet Infect edisi bulan Februari 2003 terdapat sebuah artikel yang berjudul "Kuman Tidak Mampu Melawan Madu" yang ditegaskan oleh seorang peneliti bernama Dr. Dixon ditemukan tentang efektivitas madu yang sangat kuat dalam menguasai berbagai macam kuman sehingga kuman-kuman itu tidak mampu berhadapan dengan madu. Yang kemudian peneliti ini menggunakan madu sebagai pengobatan untuk kesembuhan infeksi dan luka bakar.
Penelitian lain juga membuktikan bahwa kandungan fisikal dan kimawi madu seperti kadar keasaman dan pengaruh osmotic, berperan penting untuk membunuh kuman-kuman. Di samping itu madu mempunyai kemampuan melawan peradangan/ proses infeksi, kandungan khusus untuk melawan peradangan dan infeksi serta membangkitkan reaksi pencegahan di dalam luka dan luka bakar. Sehingga bisa dikatakan bahwa madu dapat melawan infeksi yang banyak kumannya dan membangkitkan pemulihan daging di luka, luka bakar dan luka bernanah.
Madu bersifat manis tapi walaupun begitu, bagi penderita gula darah -yang notabene harus sangat berhati-hati mengkonsumsi makanan/minuman yang mengandung gula walaupun itu berupa buah- tetapi khusus untuk madu, penderita diabetes ini diperbolehkan dan bagus untuk meminum madu karena madu kaya dengan vitamin B1, B5, dan G yang sangat diperlukan oleh para penderita diabetes atau gula darah. Beberapa bukti juga menguatkan bahwa di dalam madu ada unsur oksidasi yang menjadikan penguraian gula di dalam darah lebih mudah dan tidak membuat kadar gula darah semakin bertambah tinggi. Tetapi yang sangat perlu diperhatikan adalah kemurnian madunya, harus benar-benar madu murni. Karena apabila penderita gula darah mengkonsumsi madu yang asal madu yang ternyata di dalamnya ada campuran gula, maka bukannya menyembuhkan malah akan menambah naiknya gula dan sangat membahayakan penderita. Untuk informasi madu murni bisa dilihat di sini sebagai alternatif. Untuk membadakan apakah itu madu murni atau bukan, bisa dibaca di sini.
(QS. An-Nahl:68-69)
Dari Abu Sa’id, bahwa ada seorang lelaki menemui Nabi sallallah 'alayhi wa sallam, seraya berkata, “Saudaraku sakit dibagian perutnya.” Maka Beliau bersabda, “Beri dia madu!” Orang itu datang untuk kedua kalinya. Maka beliau bersabda,“Beri dia madu!” Orang itu datang untuk ketiga kalinya. Maka beliau bersabda,“Beri dia madu!” Kemudian orang itu datang lagi seraya berkata, “Aku sudah melakukannya.” Beliau bersabda, “Allah benar dan perut saudaramu yang tidak beres. Beri dia madu!” Setelah diberi madu untuk keempat kalinya, maka dia pun sembuh. (Muttafaq Alaihi; Bukhary,5684; Muslim, 2217)
Menurut majalah Dis Lancet Infect edisi bulan Februari 2003 terdapat sebuah artikel yang berjudul "Kuman Tidak Mampu Melawan Madu" yang ditegaskan oleh seorang peneliti bernama Dr. Dixon ditemukan tentang efektivitas madu yang sangat kuat dalam menguasai berbagai macam kuman sehingga kuman-kuman itu tidak mampu berhadapan dengan madu. Yang kemudian peneliti ini menggunakan madu sebagai pengobatan untuk kesembuhan infeksi dan luka bakar.
Penelitian lain juga membuktikan bahwa kandungan fisikal dan kimawi madu seperti kadar keasaman dan pengaruh osmotic, berperan penting untuk membunuh kuman-kuman. Di samping itu madu mempunyai kemampuan melawan peradangan/ proses infeksi, kandungan khusus untuk melawan peradangan dan infeksi serta membangkitkan reaksi pencegahan di dalam luka dan luka bakar. Sehingga bisa dikatakan bahwa madu dapat melawan infeksi yang banyak kumannya dan membangkitkan pemulihan daging di luka, luka bakar dan luka bernanah.
Madu bersifat manis tapi walaupun begitu, bagi penderita gula darah -yang notabene harus sangat berhati-hati mengkonsumsi makanan/minuman yang mengandung gula walaupun itu berupa buah- tetapi khusus untuk madu, penderita diabetes ini diperbolehkan dan bagus untuk meminum madu karena madu kaya dengan vitamin B1, B5, dan G yang sangat diperlukan oleh para penderita diabetes atau gula darah. Beberapa bukti juga menguatkan bahwa di dalam madu ada unsur oksidasi yang menjadikan penguraian gula di dalam darah lebih mudah dan tidak membuat kadar gula darah semakin bertambah tinggi. Tetapi yang sangat perlu diperhatikan adalah kemurnian madunya, harus benar-benar madu murni. Karena apabila penderita gula darah mengkonsumsi madu yang asal madu yang ternyata di dalamnya ada campuran gula, maka bukannya menyembuhkan malah akan menambah naiknya gula dan sangat membahayakan penderita. Untuk informasi madu murni bisa dilihat di sini sebagai alternatif. Untuk membadakan apakah itu madu murni atau bukan, bisa dibaca di sini.
No comments:
Post a Comment