Penelitian Tentang Habbatussaudah

Seperti yang pernah ditulis di sini tentang manfaat habbatussaudah atau jintan hitam, berikut ini beberapa hasil penelitian tentang habbatussaudah atau jintan hitam yang diperoleh dari tulisan Dr. Agus Rahmadi. Subhaanallaah inilah salah satu bukti kebenaran Islam, seperti yang disabdakan Rasuulullaah shallallaah 'alayhi wasallam tentang habbatusssaudah di salah satu hadis yang berbunyi "Tidak ada satupun penyakit melainkan dalam habbatussaudah terdapat kesembuhan baginya, kecuali kematian." (H.R. Muslim). Penelitian-penelitian tersebut adalah:
  • Pada tahun 1986, Drs. El-Kadi dan Kandil memimpin sebuah studi dengan beberapa relawan untuk menguji efektifitas habbatussaudah sebagai peningkat system kekebalan tubuh alamiah. Kelompok relawan pertama mengonsumsi kapsul habbatussaudah (2X sehari 1 gram) selama empat pekan dan kelompok kedua diberikan placebo. Sebelum dan sesudah pemakaian selama empat pekan, para relawan itu dihitung jumlah limpositnya. Setelah empat pekan, relawan yang mengonsumsi habbatussaudah mengalami peningkatan 72% dalam menekan rasio T-cell, yang berfungsi sebagai pembunuh sel secara alamiah.
  • Hasil ini diperkuat dengan studi yang dipubliksikan dalam Saudi Pharmaceutical Journal tahun 1993 oleh Dr. Basil Ali dan rekan-rekannya dari College of Medicine, Kin Faisal University.
  • Pada bidang penelitian AIDS, test dilakukan oleh Dr. Haq pada para relawan di Departemen Biologi dan Pusat Penelitian Medis di Riyadh, Saudi Arabia (1997) menunjukkan bahwa habbatussaudah meningkatkan rasio antara T-cell positif dan negatif menjadi 55% dengan 30% aktivitas pembunuh sel alamiah.
  • Pada tahun 1960, ilmuwan Badr-El-Din dan Mahfouz menemukan bahwa dimmer dithymoquinone diisolasi dari minyak volatile habbatussaudah, dengan nama “Nigellone” dan dipakai melalui mulut untuk beberapa pasien yang menderita asma bronchitis, yang ternyata mengurangi gejala pada sebagian besar pasien.
  • Hasil penelitian selanjutnya, crystalline nigellone diberikan pada anak-anak dan orang dewasa dalam penyembuhan asma bronchitis dengan hasil yang efektif dan tanpa efek samping.
  • Pada tahun 1993, Nirmal Chakravarty, M.D, memimpin sebuah studi untuk mengetahui apakah penghambatan ini merupakan pengaruh supresi dari crystalline nigellone pada histamine. Studinya menunjukkan crystalline nigellone sebagai penghambat pada histamin. Hipotesanya ternyata benar.
  • Studi Dr Chakravarty's bahwa crystalline nigellone menurunkan pelepasan kalsium pada sel-sel penyanggah, yang juga melepas histamin.
  • Studi tentang potensi habbatussaudah terhadp anti tumor dilakukan oleh pusat penelitian Amala Research Center di Amala Nagar, Kerala (India) pada tahun 1991 mengacu pada pendapat Dr. Chakravarty untuk memanfaatkan habbatussaudah dalam pengobatan kanker.
  • Menggunakan asam lemak derivan habbatussaudah, studi dengan menggunakan tikus Swiss albino menujukkan bahwa unsur aktif ini menghambat perkembangan jumlah sel kanker yang disebut dengan Ehrlich ascites carcinoma (EAC). Tikus yang mendapatkan sel EAC dan habbatussaudah menunjukkan keadaan yang normal tanpa adanya tumor, menunjukkan bahwa secara aktif 100% mencegah perkembangan tumor EAC.
  • Pada tahun 1989, dibuat laporan dalam Pakistan Journal of Pharmacy tentang manfaat anti-jamur dari minyak volatile dari habbatussaudah. Pada tahun 1992, para peneliti di Departemen Farmasi University of Dhaka, Bangladesh, memimpin sebuah studi aktifitas anti bakteri minyak volatile habbatussaudah dengan lima macam antibiotik: ampiciliin, tetracycline, cotrimoxazole, gentamicin, and Asam Nalidixic.
  • Habbatussaudah terbukti paling efektif melawan bakteri, termasuk bakteri yang dikenal sangat kuat daya tahannya terhadap obat-obatan, seperti V. cholera, E. coli (bakteri yang biasa ditemukan pada daging yang tidak terlalu matang), dan Shigella spp.
  • Diawal tahun 1960, Professor EL-Dakhakny melaporkan bahwa minyak habbatussaudah memiliki kemampuan meredakan radang dan sangat berguna untuk mengobati radang sendi.
  • Pada tahun 1995, sekelompok ilmuwan di Pharmacology Research laboratories, Departement of Pharmacy, Kings College, London, memutuskan untuk melakukan sebuah tes efektifitas minyak Nigellan sativa dan derivannya thymoquinine, sebagai obat radang. Hasil studi mereka menemukan bahwa minyak menghambat pertumbuhan eicosanoid dan menunjukkan aktifitas sel anti-oksidan.
  • Sebuah studi yang dilakukan oleh Agarwhal (1979) menunjukkan bahwa Minyak habbatussaudah meningkatkan kadar susu bagi ibu menyusui.
  • penelitian tentang jintan hitam
    Penelitian tentang habbatussaudah
  • Sumber literature dari University of Potchefstroom (1989), termasuk abstraksi biologi, yang berhubungan dengan kemampuan habbatussaudah dalam meningkatkan air susu bagi ibu yang menyusui dapat ditunjukkan dengan kombinasi lipid portion dan struktur hormon dalam habbatussaudah.

No comments:

Post a Comment