Cara Alami Mengobati Sengatan Lebah


Ada yang pernah tersengat lebah? huhuhu... sakit banget kaaan....Allaahu Akbar nyut-nyutannya dan kulit kita pun jadi bengkak. Trus apa yang kalian lakukan ketika tersengat lebah?. Yuks mari kita coba tips berikut ini.

Cara alami mengobati sengatan lebah kalau ada kop untuk bekam di rumah, bentuknya bisa dilihat di sini maka langsung saja daerah yang terkena sengatan lebah itu dikop dengan kop bekam. Tujuan pengekopan ini untuk mencegah racun menyebar ke bagian tubuh yang lain. Lalu bagaimana cara alami mengobati sengatan lebah jika tidak langsung dilakukan pengekopan dan kulitpun sudah membengkak dan racunnya sudah menyebar ke tubuh?. Jika kondisinya sudah demikian maka minumlah madu dan habbatussaudah juga jangan lupa habbatussaudahnya dioleskan ke luka, jika tidak ada habbatussaudah maka bisa dioleskan madu sebagai penggantinya.

Jika masih nyeri dan terus membengkak, sebaiknya secepatnya pergi ke dokter terdekat. Biasanya insyaa Allaah akan diberikan obat antibiotik, anti radang dan pengurang nyeri.

Sebenarnya kejadian tentang sengatan lebah atau sengatan binatang berbisa itu pernah terjadi pada zaman Rasuulullaah shallAllaah 'alayhi wa sallam dan disebutkan juga petunjuk Nabi dalam beberapa hadis tentang cara penanganannya. Tapi cara ini adalah cara rohaniah dan sangat diperlukan keyakinan yang besar dan kekuatan iman tentang penyembuhannya. Hanya Allaah lah maha penyembuh walaupun dengan bacaan Alfatihah dan itulah yang diajarkan oleh Rasuulullaah. Berikut ini dalil-dalil tentang bagaimana cara alami mengobati sengatan lebah sesuai dengan yang Rasuulullaah shallAllaah 'alayhi wa sallam sampaikan.


cara tradisional mengobati sengatan lebah
Cara alami mengobati sengatan lebah
Dikeluarkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim dari Hadis Abu Sa'id Al-Khudri, ia menceritakan: "Ada beberapa orang sahabat Nabi yang berada dalam suatu perjalanan. Mereka singgah di salah satu dusun di Arab dan bertamu kepada penduduknya. Namun para penduduk itu menolak menerima mereka sebagai tamu. Tiba-tiba pemimpin penduduk itu tersengat binatang berbisa. Mereka mengupayakan segala sesuatu namun tidak juga menghasilkan apa-apa. Sebagian berkata, "Coba kalian temui beberapa orang lelaki tadi. Kemungkinan ada di antara mereka yang memiliki keahlian mengobati." Para penduduk itu pun mendatangi mereka dan berkata, "Pemimpin kami tersengat binatang berbisa dan kami sudah mengupayakan segala sesuatu, tetapi gagal semuanya. Apakah ada salah seorang di antara kalian yang memiliki keahlian mengobati?" salah seorang diantara mereka menjawab, "Ya, saya bisa meruqyah. Akan tetapi tadi kami meminta menjadi tamu kalian dan kalian menolaknya. aku tidak akan mengobatinya kecuali bila kalian memberikan kompensasi."

Akhirnya mereka berdamai dengan janji memberikan kepadanya sebagian kambing ternak mereka. Ia datang, meludahi pemimpin kampung itu sambil membaca Alfatihah. Tiba-tiba orang itu berdiri seolah-olah baru terlepas dari ikatan. Ia bangkit dan berjalan seolah-olah tidak pernah sakit. Akhirnya mereka memenuhi janji dengan memberikan separuh dari kambing-kambing para penduduk. Sebagian diantara mereka berkata kepada yang lain, "Bagi-bagikanlah." Orang yang melakukan ruqyah itu berkata, "Jangan lakukan sesuatu sebelum kita menjumpai Rasuulullaah. Biar kita beritahukan kepada beliau dan kita lihat apa yang beliau perintahkan nanti." Datanglah mereka menemui Rasulullaah dan menceritakan kepada beliau semua yang terjadi. Beliau bertanya, "Dari mana engkau tahu bahwa (Alfatihah) itu adalah ruqyah?" Kemudian beliau melanjutkan, 'Kalian telah bertindak benar. Bagi-bagikanlah kambing-kambing itu, dan berikan kepadaku jatah pembagian itu."

Ibnu Majah meriwayatkan di dalam Sunan-nya dari hadis Ali, ia berkata: "Rasuulullaah bersabda, "Sebaik-baik obat adalah Al-Quran."

No comments:

Post a Comment